Sabtu, 17 Desember 2011

Si Manis Jembatan Ancol

Hmmm... selamat MMS temans! maksudnya Malam Minggu Sendiri (Judul lagunya Indah Dewi Pertiwi, red).... kayaknya kalo keluar Malam Jumat Kliwon Sendiri, jangan dilakukan ya temans!  bisa2 hantu masuk ke kita alias di kejar setan!! :p hahahah bercanda... :D

Tapi yang satu ini hantunya melegenda banget! dari dulu hingga kini, udah percaya dengan yang satu ini!! Si Manis Jembatan Ancol kan? betul temans... yuk kita ulas bareng temans..!! :)

Si Manis Jembatan Ancol berangkat dari legenda tentang kisah tragis yang dialami Ariah, atau Arie, yang di kemudian hari dikenal sebagai Mariam. Legenda tentang penampakan sosok perempuan muda yang berkelebat di dekat Jembatan Ancol, Jakarta, sekarang, itu selalu dikaitkan dengan kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa di jalan raya menuju Tanjung Priok.
 
Legenda itu hidup sejak awal abad ke-19, pada masa penjajahan Belanda di kota yang dulu bernama Batavia ini. ”Sejak zaman Belanda dulu di jalan raya Ancol itu sering terjadi kecelakaan yang memakan korban. Maka, di dekat situ dibangun pos polisi, juga sebuah kelenteng mini di selatan jalan,” tutur Ridwan Saidi (65), tokoh Betawi yang melakukan penelitian tentang legenda Ariah dari saksi-saksi hidup pada tahun 1955-1960.
Diceritakan, Ariah adalah seorang anak gadis Mak Emper yang tinggal di emper (paviliun) rumah seorang juragan kaya di Kampung Sawah Paseban. Saat Ariah berusia 16 tahun, si pemilik rumah naksir dan hendak memperistri Ariah. Tetapi, Ariah menolak. Alasannya, selain hanya akan menjadi selir, ada kakak perempuannya yang belum menikah. Ariah kemudian minggat, lari dari rumahnya.

Dalam pelariannya, ia dipergoki Oey Tambahsia, seorang yang terkenal kaya raya di Batavia saat itu dan punya vila di kawasan Bintang Mas, Ancol sekarang. Oey juga dikenal sebagai ”maniak” yang suka mengoleksi perempuan muda. Oey lalu menyuruh dua centengnya, Pi’un dan Surya, untuk memburu Ariah.

Gadis muda itu ditangkap dua centeng Oey di Bendungan Dempet dekat Danau Sunter yang waktu itu terkenal sangat angker. Pi’un dan Surya mendapat perlawanan sengit dari Ariah. Namun, akhirnya Ariah tewas di tangan kedua centeng tersebut. Jenazahnya dicampakkan di area persawahan, sekitar 400 meter dari Jembatan Ancol. Dalam catatan Ridwan Saidi, peristiwa itu terjadi pada 1817.

Sejak itu warga yang lewat di daerah itu mengaku acap melihat penampakan sosok gadis cantik berambut panjang. Banyak kecelakaan di sekitar Ancol dikaitkan dengan penampakan sosok tersebut.

Di mata anggota Dewan Pakar Lembaga Kebudayaan Betawi ini, Ariah adalah sosok pahlawan karena mempertahankan kehormatan dirinya sebagai perempuan. Sosok serupa ia temukan pada diri Nyai Dasima yang tewas dibantai di dekat Jembatan Pejambon pada 1821.

Bagaimana gambaran sosok Ariah alias Si Manis Jembatan Ancol? Yang jelas tidak seseksi Diah Permatasari, pemeran dalam sinetron Si Manis Jembatan Ancol.
Inilah kesaksian H Mohammad Husni (64), warga Kebon Jeruk, Jakarta, yang melukis sosok Ariah pada 2003 karena merasa seperti mendapatkan wangsit. ”Ariah itu seorang gadis biasa. Kalau disebut cantik, itu relatif. Kulitnya sawo matang, tingginya sekitar 160 cm. Rambutnya panjang, bajunya kebaya hitam berbintik-bintik biru. Matanya sedikit juling.”

Ridwan Saidi menilai lukisan Husni paling mendekati citra tentang Ariah alias Si Manis Jembatan Ancol dibandingkan lukisan yang pernah dibikin pelukis lain. Husni menambahkan, pesan Ariah yang disampaikan lewat lukisan itu adalah bahwa dia adalah gadis biasa yang teraniaya. Bukan setan atau kuntilanak sebagaimana gambaran masyarakat selama ini.

Sumber: Harian Kompas (gak tau tanggal bulan hari dan tahun terbitnya :p)

Kalo temans yg kangen Si Manis Jembatan Ancol yg sinetronnya laris di era tahun '90-an, yang diperankan oleh Diah Permatasari (Mariam) dan Ozy Syahputra (Kirana), saya bilang selamat bernostalgia temans! :)

ini dia liriknya....
OST SI MANIS JEMBATAN ANCOL
Dewi Gita

Tiada senyummu lagi
Kuhilang ditelan sepi
Kita kini berbeda diri

Berpeluh debu kau kucari
Hingga zaman pun t'lah berganti
Dendam hati tak kunjung mengerti

Tangan-tangan penuh angkara
Tiba-tiba merenggut cinta kita

Mungkin memang sudah takdirku
Apakah juga suratanmu
Tak berdaya kumenjalin cinta

Meski dunia kita kini berbeda
Dan waktu pun memisahkan
Jasad dari raga

Tiada yang kan mengerti
Ketulusan cinta ini
Kusayangkan meski sampai mati

Temans, hmm, mesti harus ingat Sinetronnya yang laris pada waktu itu... season pertamanya diputar dan ditayangkan di RCTI sekitar tahun 1996 (kalo gak salah tahun 1995) lo temans... namun kalo season 2 nya  Diah Permatasari diganti oleh Kiki Fatmala sebagai Mariam dan pindah stasiun teve dari RCTI ke Indosiar pada tahun 1998. hmmmmm MERINDING DEH... :p

Ada juga versi filmnya lo temans!! gak percaya? ringkasannya seperti ini:

GENRE : Horor
PEMAIN : Diah Permatasari, Ozy Syahputra, Udin Labu, Emri Margono, Yulietta Kulit, Teguh Yulianto, Dicky Wahyudi, Ari Wibowo, Nasir Tile, Bo Abo
SUTRADARA : Atok Suharto
PENULIS SKENARIO : Atok Suharto
PRODUSER : Ram Soraya
PRODUCTION HOUSE : P.T. Soraya Intercine Films
DURASI : 82 Menit
KATEGORI UMUR: Dewasa (Kalo dulu menurut departemen penerangan, Untuk 17 Tahun keatas)
TAHUN RILIS : 1993 (kalo gak salah tahun 1994)

SINOPSIS :

Mariam Si Manis Jembatan Ancol (Diah Permatasari) dan sahabatnya sesama makhluk halusnya, Karina (Ozy Syahputra) menyelamatkan Gilang (Ari Wibowo) yang arwahnya mereka temui saat tubuhnya sedang koma di rumah sakit karena usaha pembunuhan oleh Iwan (Dicky Wahyudi).

Melalui perjuangan yang kocak melawan sesama makhluk halus bernama Jin Volker (Udin Labu), nyawa Gilang akhirnya berhasil dikembalikan ke tubuhnya dan hidup normal bersama kekasihnya, Nina, yang hendak direbut Iwan.

Semoga bermanfaat ya temans... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar